Sebuah Catatan.
Anggap saja ini curhat. Baris kedua setelah aku bercerita dengan Tuhanku untuk sebuah gelombang yang selalu dinamik. Masih pada sebuah keyakinan bahwa akan ada sebuah jawaban dari tiap pertanyaan.
Aku memilih untuk menikmati sebuah kejutan masa depan, memilih untuk melewati labirin-labirin yang entah sampai dimana. Menyimpan paradigma-paradigma yang ku susun dengan sadar.
Memperbaiki tiap kesalahan dari sebuah pilihan. Mereka bilang mengalir saja, sedang aku manusia yang begitu saja mudah. Mereka bilang ikuti saja, sedang aku tipe membaca.
Saat dimana aku mendapati sebuah ruang, seperti paradigma yang tersimpan. Mereka ingin dibaca kembali atau hanya sebuah godaan ? Mereka bilang ini jawaban, sedang aku masih membaca.
Masih pada sebuah ruang. Untuk sebuah putih yang terbaca ini menjadi. Sepertinya aku akan larut pada sebuah surga tempurung manusia, Aku harus kembali.