Filsafah Siklus Hidup Ular Tangga [Opini]

[ndamar] - Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini diciptakan pada tahun 1870 [wiki]. Permainan ini sudah aku kenal sejak aku duduk dibangku sekolah dasar kelas 1. Mungkin juga permainan ini sudah dikenal Ayahku seperti pada usiaku, mungkin juga kakekku demikian. Tak ubahnya seperti permainan adu nyali untuk sampai pada kotak terakhir.
Permainan ini kembali temui saat si kecil mengajakku bermain ular tangga. Seperti permainan abadi sepanjang zaman yang tak pernah mati. Seperti roda kehidupan kalian yang akan dikenal selalu oleh mereka yang melihatmu. Sejenak aku pandangi lembaran kertas ular tangga itu, tampak sederhana. Selembar kertas dengan gambar kotak bernomor 1 sampai 100 bertabur ular dan tangga. Ular mengharuskan kita turun dari nomer besar ke kecil, sebaliknya tangga menaikkan kita dari nomer kecil ke besar.
"Ini adalah kehidupanku dalam kertas permainan", terucap begitu saja oleh bibirku. Umur kehidupanku sudah ditentukan Tuhanku melalui nomer ulang tangga itu. "Umurmu sekian", bibirku kembali berucap. Allah yang Maha Satu telah memberikan ketetapan umur yang tak dibisikkan kepadaku, menetapkan jalan yang tak digambarkan kepadaku. Sungguh manis takdirMu. 
Kita harus berjalan dengan melempar dadu untuk mendapatkan langkah selanjutnya. Keberuntungan atau kesialan yang aku dapatkan ? aku sendiri tak pernah tahu, apa yang kudapatkan aku jalankan, itu saja. Tuhanku memberikan kesempatan untuk aku berjalan menapaki takdir yang sebagian bisa aku rubah sendiri dan sebagian yang lain adalah sebuah ketetapan yang tetap aku terima apa adanya. Entah rezeki atau cobaan, itu semuah adalah pemberian yang penuh hikmah.
Tak perlu jauh untuk melangkah dari kotak ini, aku sudah mendapatkan tangga. Dan dalam sekejap aku naik tahta pada barisan kotak yang lebih tinggi, hahaha. Mudah sekali hidup ini jika selaku ku dapatkan tangga seperti ini. Mungkin benar mereka bilang seperti mendapatkan durian runtuh, tiba-tiba saja mendapatkan rizki melimpah. Modal gopek dapat gocap, siapa yang tak suka coba ?. Siapa yang tak suka mendapatkan kehidupan yang mudah dan lancar ? haha. 
Tapi, berapapun jauhnya aku melangkah, kalau yang aku pijak adalah ular, seketika itu pula aku jatuh dalam barisan kotak yang telah aku lewati. Sama seperti mereka yang perna kaya kemudian miskin, mereka berpijak pada ular tangga yang menjatuhkan mereka kembali miskin. Ular yang mengingatkan ku untuk tak lupa bersyukur dengan beberapa kotak yang telah aku lewati sebelumnya.
Terkadang naik terkadang turun. Dinamika kehidupan yang penuh pesona. Penuh kejutan, membuat berdebar-debar. Tak usah menyalahkan lemparan dadumu yang membuatmu terperosok dalam kubangan ular, tapi salahkan dirimu yang tak bersyukur dan belajar dari ular itu. Aku ini menulis ular atau menulis tangga ? bahkan juga bukan siklus hidup ular. 
Aku hanya sedang menikmati siklus hidup ular tangga kehidupanku yang hidup dalam ular tangga kehidupan. Sungguh nikmat dengan yang Kau tulis di Langit Tuhanku. [kanginan]

No comments:

Post a Comment

Sering dibaca