mata (masih) sembab


Saat aku ingin tersesat, hanya untuk mengantar jenuh pada tapak-tapak kaki yang mengering perlahan. Dan akan ku hujani sepi dengan deret aksara tak bertuan, sembab mulut sampai juga.

Jangan paksa air mata menemani sepi. Cangkir kopi pun surut dalam lumatan huruf, leduk bersama embun. Pagi, mendung semakin perih tersayat gerimis, ngilu mengalir bersama fajar. Secangkir kopi semakin surut dilumat kalimat pekat, tersirat. Jangkrik menertawakan hidupmu, langit tak bergeming, bintang turut dengan kerlipnya, ah!

- mata sembab -

Sering dibaca