Propaganda! Aku, kamu, kalian, kita
semua telah masuk dalam sebuah propaganda yang (mungkin) tidak
disadari. Silahkan koreksi sendiri! Apa propaganda tersebut ? Ayo
kita kupas perlahan.
Pertama, kita koreksi diri seberapa
intens menatap TV, kenapa TV ? Ya! Ini adalah media informasi yang
paling mudah dan murah untuk dikonsumsi.
Sekarang silahkan perhatikan iklan
sabun pemutih dan atau pemutih kulit sejenisnya. Apa yang kalian perhatikan ? Anggap saja itu sebuah film, perhatikan pemain
utamanya!. Apa yang kalian dapat ? Ya! Itu dia, semua pemain utamanya
(perempuan) bermula dengan kulit (maaf) coklat atau dapat dikatakan
sawo matang yang warna kulit
sawo matang adalah
warna kulit (mayoritas) warga Indonesia.
Kemudian
setelah menggunakan sabun dan atau pemutih kulit sejenisnya maka
pemain utamanya terlihat cantik dengan kulit putih (bercahaya).
Sebagian iklan yang lain
menambahkan pemain pendukung pria yang terpesona, ada yang sampai saling tabrak melihat wanita
dengan kulit putih bercahaya. “bukankah ini wajar ?”, silahkan
beranggapan seperti itu.
Nyatanya
adalah iklan-iklan tersebut dan sejenisnya telah membuat propaganda
dan merusak pola pikir kita dengan atau tanpa disadari. Kenapa aku
bisa berkata demikian ? Silahkan lihat dilapangan bahwa produk
pemutih kulit laris manis, tidak hanya di toko-toko, mall, pedagan
kaki lima, sosmed menawarkan pemutih kulit.
Propaganda
yang terjadi adalah wanita cantik itu berkulit putih dan setiap pria
menyukai wanita yang berkulit putih. Secara tidak langsung ini adalah
diskriminasi untuk mereka-mereka (wanita) berkulit cokelat atau sawo
matang (tidak putih bercahaya).
Banyak wanita berlomba-lomba untuk memutihkan kulitnya agar terlihat
cantik dimata pria dan teman wanita lainnya.
Di
Indonesia mayoritas penduduk berkulit sawo matang
dan hanya sebagian kecil yang berkulit putih. Mengapa iklan sabun dan
atau pemutih kulit selalu menggunakan model perempuan dengan kulit
putih bercahaya (efek camera, mungkin) ? Kemudian secara implisit
menyampaikan pesan bahwa wanita cantik adalah wanita yang berkulit
putih, maka gunakanlah produk kami untuk menjadi wanita cantik.
Menyedihkan untuk kalian para wanita yang telah beranggapan seperti itu, belum
pernah baca majalah kecantikan di Eropa ? Majalah dan atau katalog
kecantikan di Eropa tidak melulu menggunakan model dengan berkulit
putih untuk produknya, mereka juga menggunakan model wanita yang
berkulit cokelat (lebih hitam/cokelat dari kulit sawo
matang orang Indonesia).
Silahkan searching produk kecantikan yang sudah ternama dan buka
dengan regional selain Inggris dan Indonesia.
Saya
pikir cantik bukanlah dari warna kulit semata melainkan dari hati dan
perbuatan karena kita adalah orang Indonesia yang mempunyai nilai
budi pekerti yang luhur.
No comments:
Post a Comment