Iklan TV, Propagan tersebesar di Indonesia [bagian 2]

Tulisan ini lanjutan dari post "Iklan Tv, Propaganda terbesar di Indonesia [bagian 1]" yang tetap dengan tema yang sama. Saat ini aku ingin mengupas tentang iklan propaganda yang selanjutnya. Iklan apa itu ? Iklan pemutih ketiak.
Kita pasti sudah tahu produk apa saja untuk memutihkan ketiak kalian tanpa perlu aku sebut merk. Yang aku amati mengapa dari banyak produk dan atau iklan pemutih ketiak itu mayoritas untuk perempuan ?. Untuk para kaum adam hanya sesekali atau bahkan jarang sekali ditanyangkan. Apa ketiak hanya punya perempuan ?. "Ah pria kan lebih macho kalo ketiak banyak bulunya!", kalau kalian mau jujur, bulu ketiak itu sungguh tidaklah nyaman dan terlihat tidak rapi, cenderung sebagai kambing hitam atas bau badan yang kurang sedap.
Silahkan tanya teman pria kalian, apakah nyaman dengan bulu ketiak ?. Aku yakin itu tidaklah nyaman. Tapi ada hal lain yang perlu diperhatikan juga dari iklan pemutih ketiak yang sering ditanyangkan di TV. Mayoritas iklan pemutih ketiak menggunakan model perempuan, dan perempuannya itu selalu berkulit putih bercahaya (efek camera, mungkin.red) seperti yang sudah aku tulis post yang lalu.
Dan coba perhatikan sekali, dua kali dan tiga kali atau lebih. Model iklan pemutih ketiak selalu menggunakan pakaian dibawah pundak dan atau pakaian semi tanktop. Dan ada juga yang menggunakan pakaian menutupi pundak yang robek karena tersangkut sesuatu, dengan pedenya kain bagian pundak dilepas/dirobek hanya untuk memperlihatkan ketiaknya yang putih. 
Mungkin iklan pamer ketiak tidak berpengaruh besar untuk wanita-wanita yang mengerti etika kesopanan, tapi mari kita lihat konsumen TV yang paling banyak. Ya! konsumen TV paling banyak adalah para remaja yang masih labil. Masa remaja inilah yang menjadi korban propaganda iklan. Masa remaja yang labil adalah masa yang paling mudah untuk diberikan suatu pandangan hidup, masa dimana pondasi-pondasi didirikan. Kalau diibaratkan sawah, masa remaja labil adalah sawah subur yang telah dibajak dan siap untuk ditanami.
Efek yang paling parah dari iklan propaganda tersebut adalah di masa depan saat remaja ini menjadi dewasa, mereka akan dengan mudah mengumbar ketiaknya dimana-mana tanpa peduli dengan etika kesopanan yang dimiliki Indonesia. Bisa saja mereka akan berdalih bahwa ini jaman modern tak masalah buka-buka ketiak di depan umum. 
Akhirnya remaja-remaja Indonesia tak dapat membedakan modernisasi dan atau westernisasi. Indonesia sedang diserang tidak secara fisik, melainkan Indonesia diserang secara mindset dan atau pola pikir yang menghilangkan hakikat Indonesia itu sendiri. Jasmerah!

Post Sebelumnya   ------------------------------------------------------------------------------    Post Selanjutnya

No comments:

Post a Comment

Sering dibaca